Bangkit dari Sujud ke Rakaat Berikutnya dalam Shalat
1. Bangkit ke rakaat berikutnya dengan membaca takbir intiqal: Allahu akbar.
2. cara bangkit yang benar adalah dengan bertumpu pada kedua tangan di tanah. Ini merupakan pendapat Imam Malik dan Imam As-Syafii. Pendapat ini berdalil:
a. Hadis dari Ibn Umar radhiyallahu ‘anhuma,
“Saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan ‘ajn (bertumpu) dengan tangan ketika shalat” (HR. Ad-Daruquthni dan dishahihkan Al-Albani)
b. Keterangan dari Al-Azraq bin Qais,
“Saya melihat Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, melakukan ‘ajn ketika shalat, bertumpu dengan kedua tanganya ketika hendak berdiri.” (HR. Thabrani dalam Mu’jam Al-Ausath).
3. Kondisi telapak tangan ketika dijadikan tumpuan untuk bangkit, bisa dengan cara mengepal atau dibuka, dan dua cara ini dibenarkan.
4. Bacaan takbir intiqal ketika bangkit ke rakaat berikutnya diupayakan tidak terlalu panjang: Allaahu akbar.
5. Langsung membaca ta’awudz, basmalah secara pelan dan dilanjutkan dengan Al-fatihah. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila telah bangkit ke rakaat kedua, beliau mulai bacaannya membaca: ‘Alhamdulillahi rabbil ‘alamin..’ dan tidak diam. (HR. Muslim).
Sebagian ulama menjelaskan bahwa yang dimaksud ‘tidak diam’ adalah tidak membaca doa iftitah di rakaat kedua, namun beliau tetap membaca ta’awudz dan basmalah secara pelan, kemudian membaca Fatihah dengan keras pada saat shalat jahriyah.
1. Tidak membaca takbir intiqal ketika bangkit ke rakaat berikutnya.
Tindakan semacam ini jika dilakukan dengan sengaja bisa membatalkan shalat.
2. Membaca takbir intiqal setelah berdiri sempurna.
Perbuatan ini termasuk meletakkan takbir intiqal tidak pada tempatnya.
3. Membaca takbir intiqal yang terlalu panjang: Allaaaaaaa…….hu akbar.
Semacam ini biasanya dilakukan oleh imam yang memulai membaca takbir intiqal sejak duduk istirahat sampai berdiri sempurna.
4. Berdiri dengan bertumpu pada lutut.
Perbuatan ini tidak sesuai sunah yang benar
5. Mendahului imam bangkit ke rakaat berikutnya.
Perbuatan kkurang sabar ini bisa membatalkan shalat
0 komentar:
Posting Komentar