Maraknya remaja yang menjadi perokok aktif
cukup mengkhawatirkan. Studi yang dilakukan University of Montreal
School of Public Health menemukan, ada tiga faktor utama yang
melatarbelakangi para remaja memutuskan merokok. Faktor tersebut adalah
keinginan untuk mencoba, terbiasa mengonsumsi minuman alkohol, dan
mendapatkan nilai buruk di sekoah. Demikian dikutip Huffington Post.
Peneliti mendapatkan kesimpulan setelah memelajari data lebih dari 1.293
remaja di wilayah Montreal yang menjadi bagian dari studi
Ketergantungan Nikotin pada Remaja di tahun 1999. Para remaja ini
ditindaklanjuti dengan 22 “siklus” dari usia 12,7 tahun sampai rata-rata
24 tahun.
Hasilnya, sekitar 75 persen remaja merokok diawali dari keinginan
mencoba-coba. Sekitar 44 persen remaja mulai merokok sebelum mereka
masuk sekolah tinggi atau setara SMA. Ada 43 persen remaja yang merokok saat menempuh pendidikan SMA. Dan, sekitar 14 remaja mulai merokok enam tahun usai lulus dari SMA.
Tidak semua dari data tersebut yang memutuskan untuk terus menerus
merokok. Hanya saja peneliti mengungkapkan bahwa keinginan mencoba
rokok, minum alkohol, dan mendapatkan nilai buruk menjadi pemicu bagi
remaja untuk merokok.
Jennifer O’Loughlin, salah seorang peneliti mengatakan bahwa munculnya
keinginan merokok pada remaja kemungkinan disebabkan mulai lepasnya
kontrol keluarga terhadap mereka. Ketika anak berada di lingkungan
keluarganya, maka anak cenderung enggan dan mendapat larangan untuk
merokok. Namun kontrol ini akan renggang seiring mereka beranjak
dewasa. Lingkungan di luar keluarga inilah yang memungkinkan remaja
penasaran dengan kenikmatan sesaat dari rokok.
Studi ini dipubilkasikan dalan Journal of Adolescent Health.
0 komentar:
Posting Komentar